Awal pertemuan kami berdua diperkenalkan oleh seorang perantara yang merupakan saudara dari pihak laki-laki dan suami dari teman pihak perempuan. Lucunya, pada awalnya kami berdua sama-sama menolak tidak ingin dipertemukan tetapi atas izin Allah akhirnya terjadi pertemuan tersebut dan setelah pertemuan pertama komunikasi berlanjut melalui WhatsApp karena kami harus terpisah jarak Ciamis-Tangerang Selatan dan pada saat itu pula pihak perempuan sedang menyelesaikan skripsinya di Bandung. Komunikasi berlanjut dan kemudian pada akhirnya lambat laun munculah rasa nyaman satu sama lain.